Pesawaran, Kegiatan Pentas Seni dan LCT Tingkat SD yang digelar oleh SMP Negeri 3 Gedong Tataan dalam rangka Ulang Tahun SMPN 3 Gedong Tataan yang ke 6 mendapatkan antusias yang luar biasa dari beberapa sekolah, ini terbukti dari beberapa kegiatan yang di perlombakan sukses digelar dan setiap sekolah juga sangat antusiasme dalam mengirimkan peserta pada setiap perlombaan. Kegiatan yang diadakan ini antara lain, LCT Umum, Lomba Puisi, Lomba Story Telling dan Lomba Solo Song. Bahkan dalam perlombaan tersebut peserta lomba dari Story Telling yang menarik perhatian adalah siswa kelas 2 yang sudah berani tampil. Perlombaan ini mendapatkan perhatian khusus bagi sekolah, dan mereka berencana akan mengirimkan peserta nya dalam perlombaan tahun yang akan datang.
dari 4 Perlombaan tersebut telah diputuskan pemenang nya dalam setiap perlombaan :
Selamat Kepada Juara LCT
1. SDN 1 Sukaraja 2. Diniyah Putri Lampung 3. SDN 1 Karang Anyar
Juara Story Telling :
1. AFtah Ausafia Nisa ( Juara 1) SDN 1 Sukaraja
2. Falla Tisya Putri (Juara 2) SDN 2 Wiyono
3. Aditama Risyaat (Juara3) SDN 2 Wiyono
Juara Baca Puisi Putr1 : 1. RAfika Dinda (Juara 1) MI Diniyah Putri 2. Rantika Pidiawati (Juara 2) SDN 1 Sukaraja 3. Anida Nursabita (Juara 3) SDN 1 Purworejo
Juara Baca Puisi Putra : 1. Aziz Naufal Muhlis (Juara 1) SDN 1 Sukadadi 2. Zamzam Hamzah Mahreza (Juara 2) SDN 1 Cipadang 3. Suci Mahardika (Juara 3) SDN 1 Purworejo
Para Pemenang dalam setiap perlombaan ini sudah teradaftar dan diterima sebagai peserta didik di SMP N 3 Gedong Tataan pada tahun pelajaran 2013/2014
Peningkatan akademik peserta didik tidak
hanya melalui pembelajaran dikelas saja, pengembangan dalam kegiatan
extrakurikuler, perlombaan baik tingkat sekolah, kabupaten ataupun provinsi,
merupakan sarana untuk meningkatkan kapasitas kemampuan peserta didik dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki. Untuk mendukung semua nya itu SMP Negeri 3
Gedong Tataan berkeinginan untuk mengadakan Pentas Seni dan LCT Tingkat SD/MI
yang diadakan sehubungan dengan Ulang Tahun SMP Negeri 3 Gedong Tataan yang
Ke-6 dengan tema "Menjadi Lebih Berprestasi dengan Seni dan Bahasa Inggris”.
Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat menyaring siswa-siswi yang
memiliki bakat yang kelak dapat dikembangkan kembali di tingkat SMP untuk
menumbuhkan bibit-bibit baru yang dapat membanggakan Sekolah, Kabupaten maupun
Tingkat Provinsi dan Nasional.
Adapun Kegiatan-kegiatan yang akan diadakan antara lain :
1.Lomba Solo Song
2.Lomba Puisi
3.Lomba Cepat Tepat
4.Membaca Cerita dalam Bahasa Inggris
Semua Kegiatan akan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Selasa,19 Februari2013
Waktu: Pukul 07.30 WIB s.d. selesai
Tempat :Aula
SMP N 3 Gedong Tataan
Pendaftaran Peserta Lomba dapat dilakukan langsung di sekretariat kepanitiaan di SMP N 3 Gedong Tataan mulai dari tanggal 5 Februari 2013- 25 Februari 2013 dengan waktu pendaftaran sampai pukul 14.00 Wib.
Bagi peserta dari setiap perlombaan yang memenangi juara 1-3 akan mendapatkan sertifikat, piala dan secara langsung diterima menjadi SISWA SMP N 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran pada tahun ajaran 2013-2014 yang akan datang.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia kesekretariatan. Dra. Uniroh : 082170231178 atau Sepkiansyah : 082179967210
Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional,
selanjutnya disebut POS UN 2013 sudah bisa dipelajari di situs pendidikan ini.
Disamping itu sudah bisa di unduh dan dipelajari serta dijadikan dasar dan
acuan dalam penyelenggaraan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah
Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas,
Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan Sekolah Menengah
Kejuruan Tahun Pelajaran 2012/2013. POS UN tahun 2013 dibuat dalam rangka
pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 59 Tahun 2011 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan
Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional. Oleh
karena itu perlu ditetapkan Peraturan Badan Standar NasionalPendidikan tentang
Prosedur Operasi Standar Ujian NasionalSekolah Menengah Pertama, Madrasah
Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas,Madrasah
Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun
Pelajaran 2012/2013. Namun kami lihat sampai saat ini, POS UN 2013 belum
dirilis oleh Pemerintah. Hal dimungkinkan begitu banyaknya kegiatan
kependidikan yang dijadwalkan oleh Kemdikbud seperti Pematangan rancangan
Kurikulum baru 2013, persoalan kebijakan RSBI pasca dibubarkan, pengembangan
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Persoalan Sertifikasi Guru 2013, UKG Online
dan Manual, dan masih banyak lagi kegiatan Kemdikbud yang harus ditangani secara
intensif.
Sosialisasi POS UN tahun 2012 relatif lebih cepat
daripada peraturan sejenis tahun 2013 ini. POS UN 2012 dipublikasikan pada
tanggal 19 Desember 2011 setelah ditandatangani oleh Ketua Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) yaitu Prof. Dr. Ir. M. A. Wirakartakusumah, M.Sc.
Sedangkan POS UN 2013 dipublikasikan tanggal 30 Januari 2013.
Berikut ini kami pengelola portal pendidikan
menyampaikan POS UN tahun 2013, yang baru dirilis oleh Pemerintah
(Kemdikbud/BSNP):
2.POS
UN SMP/MTs, SMA/MA, SMK, UN Paket 2013, silakan download disini
3.Tata
Tertib Pengawas Ujian Nasional 2013, bisa di download disini
Demikian informasi POS UN 2013 yang sudah bisa
dipelajari dan dipergunakan untuk persiapan UN 2013 di berbagai jenjang /
satuan pendidikan, semoga bermanfaat! Amin Ya Rabbal Alamin!
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya: lama siswa bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan atau buku babon; dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.
Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Sejumlah hal yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah (a) Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran; (b) Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan]; (c) Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat, dan (d) Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
Sementara itu, Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya: (1) Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; (2) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; (3) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum; (4) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global; (5) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru; (6) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan (7) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
Tiga faktor lainnya juga menjadi alasan Pengembangan Kurikulum 2013 adalah, pertama, tantangan masa depan diantaranya meliputi arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
Kedua, kompetensi masa depan yang antaranya meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
Ketiga, fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial (social unrest). Yang keempat adalah persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter.
Selanjutnya, seperti yang akan Anda temukan nanti, berbagai aspek dalam Pengembangan Kurikulum 2013 dapat Anda beri tanggapan melalui laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id ini. Anda dapat menggunakan kesempatan baik ini untuk memberi masukan, kritik, dan saran hingga tanggal 24 Desember 2012.
Untuk memaksimalkan uji publik serta agar setiap tanggapan dapat kami rekam dengan baik guna pengolahan lebih lanjut, pelaksanaan uji publik ini dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:
Dalam setiap halaman rancangan Kurikulum 2013 tersebut, terdapat ruang untuk Anda memberi tanggapan.
Bilamana Anda hendak memasukkan tanggapan melalui laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id, kami minta Anda terlebih dahulu mengisi identitas diri dalam lembar isian yang tersedia.
Jika ada hal-hal yang ingin disampaikan lebih lanjut bisa melalui email: ujipublik.kurikulum@kemdikbud.go.id
Atas partisipasi Anda dalam Pengembangan Kurikulum 2013 kami sampaikan terima kasih. Untuk melanjutkan klik disini.
JAKARTA, KOMPAS.com - Stop tawuran. Stop kekerasan di dunia pendidikan. Seruan ini sudah didengung-dengungkan dua pekan lamanya sejak tawuran antarpelajar kembali pecah di kawasan Bulungan, 24 September lalu. Yang terbaru, salah satu siswa SMP di Depok yang menjadi korban penculikan dan perkosaan malah mendapat sindiran keras dari pihak sekolah. Namun, seruan saja tak akan mampu memutus mata rantai kekerasan di sekolah tanpa ada upaya-upaya mendasar dalam pendidikan intelektual dan dan mental generasi muda.
Di luar tanggung jawab utama yang dimiliki oleh institusi keluarga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar, mengatakan sekolah dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menciptakan sekolah yang ramah anak dan kota layak anak.
Sekolah, tentu saja terdiri dari kepala sekolah, guru, pegawai sekolah dan para siswa, sementara masyarakat adalah lingkungan di luar rumah dan sekolah, termasuk pemerintah daerah dan aparat setempat.
"Perlindungan anak tetap dikedepankan, kita buat kota layak anak, semua pihak mulai dari keluarga RT, RW, Kabupaten kota, termasuk dengan sekolah ramah anak," ungkapnya ketika mengikuti upacara di SMA Negeri 6 Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sekolah bisa menjadi ramah bagi anak bila mampu menyediakan ruang bagi siswa untuk berkreasi dan menciptakan suasana yang kondusif bagi anak untuk belajar. Sama dengan pendidikan di rumah, nilai-nilai kasih sayang dalam penegakan disiplin harus tetap dijunjung.
"Harus ada kemauan dari kita semua. Di sekolah sudah harus punya sistem penegakan hukum yang benar ditegakkan. Tentu bukan dengan sistem algojo, tapi dengan kasih sayang, komunikasi yang terbuka, mengarahkan minat, dan tetap memberi panutan baik bagi anak-anak," tambahnya kemudian.
Sementara itu, sesuai program kementerian, sebuah kota bisa dikatakan layak untuk anak bila memenuhi lima aspek, yaitu disediakannya forum anak, adanya peraturan daerah yang menjamin perlindungan hak anak, serta ada kelembagaan, anggaran dan gugus tugas khusus untuk agenda ini.
Hormat sesama, cinta tanah air
Dengan sinergi antara orangtua, sekolah dan masyarakat, Linda yakin munculnya kekerasan pada anak dan remaja dapat berkurang. Akan makin efektif, jika ketiga elemen itu mengajarkan nilai mengasihi dan menghormati sesama serta rasa cinta tanah air.
Linda menilai, salah satu faktor utama yang menyebabkan generasi muda tidak lagi malu melakukan kekerasan dan ikut terlibat dalam tawuran adalah tipisnya rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air.
"Nomor satu itu itu cinta tanah air, semangat merah putih, sayang. Sudah itu aja. Kalau sudah cinta, kita semua akan malu kalau berbuat yang tidak baik untuk diri kita sendiri, sekolah, orangtua, dan bangsa ini," ujarnya.
Pemahaman akan makna upacara bendera, pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan ikrar pelajar seharusnya bisa mengingatkan para pelajar akan semangat perjuangan kemerdekaan para pahlawan untuk mengaplikasikan semangat yang sama dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya yang juga bisa ditempuh adalah berkunjung ke makam pahlawan.
Para pelajar juga didorong untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit dan fokus untuk meraihnya. Dengan demikian, tak akan ada tempat untuk kekerasan di sekolah.