SMPN3 | Registration | Login |

Jam Digital

Profil SMP Negeri
TIPS & TRIK
Download Disini
ARSIP
My Artikel [29]
Entries archive
Guru dan TU
Total Pengunjung

Berita Terkini

« 1 2 ... 5 6 7 8 »

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia menunjukkan bahwa konsep pendidikan di Indonesia harus diubah secara komperhensif.

Bangsa Indonesia dikejutkan oleh laporan indeks pembangunan manusia (human development index [HDI]) yang dirilis Badan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nation Development Program [UNDP]).

Laporan UNDP yang dirilis pada 2 November lalu menempatkan IPM Indonesia berada pada urutan ke-124 dari 187 negara yang disurvei. IPM Indonesia tercatat 0,617, atau di bawah Malaysia yang berada pada posisi 61 dunia dengan angka 0,761.

IPM adalah indeks pembangunan manusia yang digunakan UNESCO menggunakan empat indikator, di antaranya pendidikan dan kesehatan. "Kenyataan bahwa HDI atau IPM kita rendah menunjukkan sistem pendidikan kita perlu pembenahan yang komperhensif," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) Agus Pahrudin, Kamis (10-11).

Dia mengatakan IPM atau HDI merupakan salah satu indikator mengukur kualitas sumber daya manusia. "Hasilnya bisa saja kita abaikan, tetapi kita juga tidak bisa tidur," katanya.

Dalam pengukuran HDI/IPM, terkadang tidak berpihak kepada negara-negara berkembang seperti Indonesia dan tak jarang membawa muatan kepentingan global terhadap Indonesia. "Namun, di balik itu semua, kita tetap harus berbenah," kata dia.

Agus mengatakan harus diakui salah satu kelemahan pendidikan kita adalah jauh dari teknologi tepat guna yang dibutuhkan. "Kita sangat kekurangan tenaga-tenaga ahli, mulai dari ahli geologi hingga ahli kesehatan," ujar dia.

Agar IPM Indonesia bisa kembali naik, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah, pertama adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi, terutama pemanfaatan teknologi tepat guna bagi masyarakatnya.

Kedua, adanya pembentukan kembali karakter bangsa yang kini seperti kehilangan karakter. "Kita membutuhkan spirit kebangsaan tinggi di kalangan generasi muda," katanya.

Agus mengatakan kemajuan bangsa China dan Jepang saat ini tidak terlepas dari paham kebangsaan mereka yang tinggi. "Keinginan menjadi bangsa unggul dan terpandang dalam tataran global telah mejadi karakter mereka," ujar Agus. (MG1/S-2)

Share this post

Category: My Artikel | Views: 758 | Added by: SMP3 | Date: 11.11.2011 | Comments (0)

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Bahasa Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi tuan di negeri sendiri, tetapi juga menjadi bahasa internasional atau bahasa dunia.

Peneliti dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Gaffar Ruskhan mengatakan bahasa Indonesia memiliki potensi menjadi bahasa internasional.

Pernyataan itu disampaikan dalam acara Sosialisasi Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, bertempat di aula Tabek Indah Natar.

Kenyataannya, kini bahasa Indonesia tidak lagi menjadi tuan di negeri sendiri, tetapi tergusur bahasa asing. Contohnya di seluruh fasilitas umum, seperti di restoran, balai pertemuan, terminal, pusat hiburan, dan perbelanjaan, banyak menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia.

"Bukannya antibahasa asing, melainkan seharusnya keterangan tersebut dibuat dalam bahasa Indonesia, dan jika diperlukan juga dibuat dalam bahasa asing,” kata dia.

Menurut Abdul Gaffar, pihaknya pernah mengamati fasilitas umum yang dinilai baik dalam menggunakan bahasa Indonesia. Tempat terbaik yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Hotel Borobudur Jakarta. Kedua tempat tersebut dinilai sangat baik, karena walaupun pengunjung dan konsumennya banyak warga asing, tetap meletakkan bahasa Indonesia di posisi atas keterangan yang ada di tempatnya, lalu di bawahnya ditambahkan dengan bahasa Inggris.

Abdul mengatakan dengan posisi Indonesia yang strategis, terletak di antara Benua Asia dan Australia, masyarakat dunia pasti memiliki banyak kepentingan terhadap Indonesia. Kepentingan politik, ekonomi, sampai keamanan masyarakat dunia, terutama negara besar, seperti Amerika Serikat, dapat dimanfaatkan Indonesia dalam memperjuangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

"Dari potensi yang dimiliki, bahasa Indonesia memiliki potensi besar menjadi bahasa pengantar baik di Asia maupun di mancanegara. Penanam modal asing yang masuk ke Indonesia nantinya dapat dituntut untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam berbisnis di Indonesia," kata dia.

Peneliti bahasa itu mengatakan beberapa hal yang menjadi syarat suatu bahasa dapat menjadi bahasa internasional, seperti adanya beberapa negara yang menggunakan, jumlah penutur bahasa, dan penyebaran bahasa tersebut.

Bahasa Indonesia digunakan Malaysia, Brunei Darusalam, walaupun yang digunakan bahasa Melayu. Selain itu, di Timor Leste bahasa Indonesia masih sering digunakan. "Sekarang ini ada pembelajaran bahasa Indonesia di Australia,” kata dia.

Abdul Gaffar menargetkan kelak bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ia mengatakan untuk mencapai target tersebut memakan waktu lama. Langkah nyata yang dapat dilakukan dengan jalan diplomasi dan mengampanyekan bahasa Indonesia di regional ASEAN, dan seringnya penggunaan bahasa Indonesia dalam forum internasional.

Mantan Presiden Soeharto menjadi contoh baik dalam menggunakan bahasa Indonesia dalam forum internasional. Soeharto terbukti menguasai bahasa Inggris dan bahasa Jepang, tapi karena nasionalismenya, ia selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam forum internasional.

Abdul Gaffar juga mencontohkan di Prancis, bahasa yang digunakan baik dalam percakapan formal sampai pada fasilitas umum adalah bahasa Prancis. Hal tersebut membuktikan bahasa Prancis sukses menjadi tuan rumah di negeri sendiri. (MG-4/S-2)

Share this post

Views: 782 | Added by: SMP3 | Date: 11.11.2011 | Comments (0)

stilah burnout pertama kali diperke- nalkan oleh Herbert Freudenberger pada 19.73. Ia merupakan seorang ahli psikologi klinis pada lembaga pelayanan sosial di New York yang menangani remaja bermasalah. Freudenberger memberikan ilustrasi, sindrom burnout seperti gedung terbakar habis {burned-out). Suatu gedung yang mulanya berdiri megah dengan berbagai aktivitas di dalamnya, setelah terbakar, yang tampak hanya kerangka luarnya.

Ilustrasi ini memberikan gambaran bahwa orang yang terkena burnout, dari luar segalanya tampak utuh, tapi di dalamnya kosong, penuh masalah. Burnout terjadi pada sebagian besar orang yang banyak memberikan layanan kemanusiaan, termasuk guru yang memberikan layanan pendidikan pada siswa di sekolah. Apabila terkena burnout, iaakan memiliki efek psikologis yang buruk terhadap rendahnya aspek moral, seperti membolos, telat kerja, mudah tersinggung, dan keinginan untuk pindah.

Konsep diri dan sikap negatif muncul sehingga perhatian dan perasaan terhadap orang lain jadi tumpul. Dengan demikian, burnout menjadi sebuah risiko dari pekerjaan yang dapat terjadi pada semua profesi, termasuk guru. Bahkan, menurut Kleiber Ensman, bibliografi terbaru yang memuat 2496 publikasi tentang burnout di Eropa menunjukkan 43 persen burnout dialami pekerja kesehatan dan sosial, 32 persen dialami guru (pendidik), 9 persen dialami pekerja administrasi dan manajemen, 4 persen pekerja di bidang hukum dan kepolisian, dan 2 persen dialami pekerja lainnya.

Mengapa guru dapat terkena burnout? Menurut Supriadi (2004), mengutip penelitian Fullan dan Stiegerbauer, dalam satu tahun guru berurusan dengan 200.000-an jenis urusan dengan karakteristik berbeda. Ini merupakan sumberstres dan penyebab burnout.

Selain itu, Farber (1991) mengemukakan, keacuhan siswa, ketidakpekaan penilik sekolah/pengawas, orang tua siswa yang tidak peduli, kurangnya apresiasi masyarakat terhadap pekerjaan guru, bangunan fisik sekolah yang tidak baik, hilangnya otonomi, dan gaji yang tidak memadai merupakan beberapa faktor yang turut berperan menimbulkan burnout pada guru. Karena itu. mengajar dapat dikategorikan sebagai pekerjaan dengan tingkat stres tinggi.

Sistem pendidikan memiliki semua elemen yang diasosiasikan dengan stres struktur yang birokratis, evaluasi yang terus-menerus terhadap proses dan hasil akhir, dan interaksi intensif yang terus meningkat dengan para murid, orang tua murid, rekan kerja, kepala sekolah, dan komunitas.

Selain itu, meningkatnya kenakalan murid, sikap apatis murid, kelas yang terlalu penuh, gaji yang tidak mencukupi, orang tua yang tidak suportif atau selalu menuntut, keterbatasan anggaran, beban ad-ministrasi yang terus meningkat, kurangnya dukungan infrastruktur, dan opini publik yang selalu negatif juga berkontribusi pada meningkatnya tingkat stres. Ini mengakibatkan guru mengalami burnout.

Yang paling mengkhawatirkan, ternyata burnout memiliki kecenderungan menular. Bila di sebuah sekolah ada guru yang merasa tertekan dan mengalami burnout, guru-guru lain dapat dengan mudah menjadi tidak puas, sinis, serta malas-malasan. Tidak lama kemudian, seluruh organisasi menjadi tempat yang tidak menarik dan tidak bersemangat. Karena itu, pencegahan terjadinya burnout pada guru perlu diupayakan dengan baik.

Untuk membantu mencegahnya, Sutjipto dalam penelitiannya merekomendasikan agar para pembina lapangan mampu menciptakan birokrasi yang peduli pada kesulitan guru; melakukan pembinaan yang profesional; melakukan hubungan profesional yang tidak kaku, akrab, dan tidak bersikap otoriter; melakukan dukungan sosial yang cukup bermaknakepada guru; dan melakukan kebijakan pembinaan yang dapat meningkatkan kepuasan kerja guru. Yang lebih penting adalah usaha guru itu sendiri. Guru seyogianya mewaspadai munculnya burnout. Selain merugikan diri sendiri, burnout juga berdampak pada pendidikan dan citra guru yang sampai hari mi perlu diperjuangkan.

Alternatif yang dapat dilakukan, antara lain, menjaga kesehatan fisik dengan olahraga rutin, makan makanan yang halal dan baik; refreshing, rekreasi, hiburan untuk menghilangkan kepenatan; meningkatkan hubungan yang harmonis dengan orang lain; meningkatkan wawasan dengan membaca, menulis, dan ikut kegiatan yang bermanfaat. Dan, jangan lupa tetap berdoa, bertakwa, dan bertawakal kepada Allah SWT.

Views: 978 | Added by: SMP3 | Date: 10.11.2011 | Comments (1)

Layanan ini disediakan untuk memberikan Informasi calon peserta setifikasi guru 2012 yang berisi daftar guru yang memenuhi persyaratan sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2012 sesuai database NUPTK per tanggal 30 september 2011.

Daftar tersebut dapat dilihat melalui tautan dibawah ini,


Persyaratan

  1. Guru yang masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  2. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan.
  3. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan:
    • bagi pengawas satuan pendidikan selain dari guru yang diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), atau
    • bagi pengawas selain dari guru yang diangkat setelah berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru harus pernah memiliki pengalaman formal sebagai guru.
  4. Guru bukan PNS pada sekolah swasta yang memiliki SK sebagai guru tetap dari penyelenggara pendidikan (guru tetap yayasan), sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK pengangkatan sebagai guru dari Bupati/Walikota atau dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota.
  5. sudah menjadi guru pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditetapkan (30 Desember 2005).
  6. Pada tanggal 1 Januari 2013 belum memasuki usia 60 tahun.
  7. Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).
  8. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang BELUM memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila:
    • pada 1 Januari 2012 sudah mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau
    • mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat).

Daftar calon peserta sertifikasi guru tersebut diurutkan berdasar kriteria berturut turut usiamasa kerja, dan golongan.

Jika data diri saudara belum tertera dalam daftar layak calon peserta padahal saudara memenuhi syarat, anda dapat melakukan pengecekan dan perbaikan data ke dinas pendidikan kabupaten/kota setempat, dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini


Prosedur perbaikan data NUPTK

  • Guru membawa salinan dokumen sebagai bukti fisik perbaikan data ke dinas pendidikan setempat
  • Dinas pendidikan kabupaten/kota melakukan perbaikan database NUPTK guru tersebut dan mengirimkan salinan dokumen tersebut ke LPMP
  • LPMP melakukan persetujuan (approval) terhadap perbaikan data tersebut berdasarkan salinan dokumen yang dikirim oleh dinas kabupaten/kota.

Perbaikan data NUPTK untuk pelaksanaan sertifikasi guru 2012 berakhir pada tanggal 1 Desember 2011.

Views: 970 | Added by: SMP3 | Date: 09.11.2011 | Comments (0)

Mengapa Mutu Pendidikan Finlandia Terbaik di Dunia?
Sistem pendidikan Finlandia adalah yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA. Amerika Serikat dan Eropa, seluruh dunia gempar. Untuk tiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi maternity package yang berisi 3 buku bacaan untuk ibu, ayah, dan bayi itu sendiri. Alasannya, PAUD adalah tahap belajar pertama dan paling kritis dalam belajar sepanjang hayat. Sebesar 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD (7 tahun). Kegemaran membaca aktif didorong. Finlandia menerbitkan lebih banyak buku anak-anak daripada negeri mana pun di dunia. Guru diberi kebebasan melaksanakan kurikulum pemerintah, bebas memilih metode dan buku teks. Stasiun TV menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam bahasa Finish sehingga anak-anak bahkan membaca waktu nonton TV. Pendidikan di sekolah berlangsung rileks dan masuk kelas siswa harus melepas sepatu, hanya berkaus kaki. Belajar aktif diterapkan guru yang semuanya tamatan S2 dan dipilih dari the best tenlulusan universitas. Orang merasa lebih terhormat jadi guru daripada jadi dokter atau insinyur. Frekuensi tes benar-benar dikurangi. Ujian nasional hanyalah Matriculation Examination untuk masuk PT. Sekolah swasta mendapatkan dana sama besar dengan dana untuk sekolah negeri. Sebesar 25% kenaikan pendapatan nasional Finlandia disumbangkan oleh meningkatnya mutu pendidikan. Dari negeri agraris yang tak terkenal kini Finlandia maju di bidang teknologi. Produk HP Nokia misalnya merajai pasar HP dunia. Itulah keajaiban pendidikan Finlandia. Bagaimana Indonesia? Ada yang berpendapat, keunggulan mutu pendidikan Finlandia itu tidak mengherankan karena negeri ini amat kecil dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa, penduduknya homogen, dan negaranya sudah eksis sekian ratus tahun. Sebaliknya, penduduk Indonesia lebih dari 220 juta jiwa, amat majemuk terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan latar belakang sosial. Indonesia baru merdeka 66 tahun. Pendapat senada dikemukakan oleh tokoh-tokoh dan pemerhati pendidikan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang, dan negara-negara lain dibandingkan dengan negaranya. Yang paling malu AS karena unit cost anggaran pendidikannya jauh melebihi Finlandia tapi siswanya mencapai ranking 17 dan 24 dalam tes PISA, sedangkan siswa Shanghai China ranking 1, Finlandia 2, dan Korea Selatan 3. Soal siswa di Shanghai China juara masih diragukan karena belum menggambarkan keadaan mutu seluruh pendidikan China. Kalau Finlandia sebagai negara kecil bisa juara mengapa negara kecil yang sudah established seperti Islandia, Norwegia, New Zealand tak bisa? Akhirnya semua mengakui bahwa sistem pendidikan Finlandia yang terbaik di dunia karena kebijakan-kebijakan pendidikan konsisten selama lebih dari 40 tahun walau partai yang memerintah berganti. Secara umum kebijakan-kebijakan pendidikan China dan Korea Selatan (dan Singapura) juga konsisten dan hasilnya terlihat sekarang. Kebijakan-kebijakan pendidikan Indonesia cenderung tentatif, suka coba-coba, dan sering berganti. Lalu bagaimana dengan kebijakan pendidikan Indonesia jika dibandingkan dengan Finlandia? 1. Kita masih asyik memborbardir siswa dengan sekian banyak tes (ulangan harian, ulangan blok, ulangan mid-semester, ulangan umum / kenaikan kelas, dan ujian nasional). Finlandia menganut kebijakan mengurangi tes jadi sesedikit mungkin. Tak ada ujian nasional sampai siswa yang menyelesaikan pendidikan SMA mengikuti matriculation examination untuk masuk PT. 2. Kita masih getol menerapkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sehingga siswa yang gagal tes harus mengikuti tes remidial dan masih ada tinggal kelas. Sebaliknya, Finlandia menganut kebijakanautomatic promotion, naik kelas otomatis. Guru siap membantu siswa yang tertinggal sehingga semua naik kelas. 3. Kita masih berpikir bahwa PR amat penting untuk membiasakan siswa disiplin belajar. Bahkan, di sekolah tertentu, tiada hari tanpa PR. Sebaliknya, di Finlandia PR masih bisa ditolerir tapi maksimum hanya menyita waktu setengah jam waktu anak belajar di rumah. 4. Kita masih pusing meningkatkan kualifikasi guru SD agar setara dengan S1, di Finlandia semua guru harus tamatan S2. 5. Kita masih menerima calon guru yang lulus dengan nilai pas-pasan, sedangkan di Finlandia the best ten lulusan universitas yang diterima menjadi guru. 6. Kita masih sibuk memaksa guru membuat silabus dan RPP mengikuti model dari Pusat dan memaksa guru memakai buku pelajaran BSE (Buku Sekolah Elektronik), di Finlandia para guru bebas memilih bentuk atau model persiapan mengajar dan memilih metode serta buku pelajaran sesuai dengan pertimbangannya. 7. Hanya segelintir guru di tanah air yang membuat proses belajar-mengajar itu menyenangkan (learning is fun) melalui penerapan belajar aktif. Terbanyak guru masih getol mengajar satu arah dengan metode ceramah amat dominan. Sedangkan, di Finlandia terbanyak guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui implementasi belajar aktif dan para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Motivasi intrinsik siswa adalah kata kunci keberhasilan dalam belajar. Apakah benda ini melayang, terapung atau tenggelam? 8. Di tanah air kita terseret arus mengkotak-kotakkan siswa dalam kelas reguler dan kelas anak pintar, kelas anak lamban berbahasa Indonesia dan kelas bilingual (bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar) dan membuat pengkastaan sekolah (sekolah berstandar nasional, sekolah nasional plus, sekolah berstandar internasional, sekolah negeri yang dianakemaskan dan sekolah swasta yang dianaktirikan). Sebaliknya di Finlandia, tidak ada pengkotakan siswa dan pengkastaan sekolah. Sekolah swasta mendapatkan besaran dana yang sama dengan sekolah negeri. 9. Di Indonesia bahasa Inggris wajib diajarkan sejak kelas I SMP, di Finlandia bahasa Inggris mulai diajarkan dari kelas III SD. Alasan kebijakan ini adalah memenangkan persaingan ekonomi di Eropa, membuka kesempatan kerja lebih luas bagi lulusan, mengembangkan wawasan menghargai keanekaragaman kultural. 10. Di Indonesia siswa-siswa kita ke sekolah sebanyak 220 hari dalam setahun (termasuk negara yang menerapkan jumlah hari belajar efektif dalam setahun yang tertinggi di dunia). Sebaliknya, siswa-siswa Finlandia ke sekolah hanya sebanyak 190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30 hari lebih banyak daripada di Indonesia. Kita masih menganut pandangan bahwa semakin sering ke sekolah anak makin pintar, mereka malah berpandangan semakin banyak hari libur anak makin pintar. Ditulis oleh: S Belen Sumber: http://sbelen.wordpress.com/2011/08/08/mengapa-mutu-pendidikan-finlandia-terbaik-di-dunia/
Views: 11225 | Added by: SMP3 | Date: 09.11.2011 | Comments (4)

1-5 6-10 ... 21-25 26-30 31-35 36-36
Calendar
«  March 2024  »
SuMoTuWeThFrSa
     12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31
ARTIKEL
Foto Kegiatan
Block title
Total Kunjungan

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Penilaian SMP N 3
Bagaimana Pendapat Anda tentang KBM di SMP N 3
Total of answers: 91

Created By : Sepkiansyah, HP : 081366168750 Email: sepkiansyah@gmail.com
Free website builderuCoz