SMPN3 | Registration | Login |

Jam Digital

Profil SMP Negeri
TIPS & TRIK
Download Disini
ARSIP
My Artikel [29]
Entries archive
Guru dan TU
Total Pengunjung

Berita Terkini

Main » 2011 » November » 11

Bocah SDN 2 Ini Sekolah Bareng Kelelawar

| Benny N Joewono | Sabtu, 29 Oktober 2011 | 11:25 WIB

JAMBI, KOMPAS.com — Sekolah dasar di kota Bangko, ibukota kabupaten Merangin, yakni SDN 2 diketahui menjadi tempat tinggal koloni kalong atau kelelawar semenjak bertahun-tahun lalu.

”Sebenarnya koloni kelelawar itu sudah bertahun-tahun lalu tinggal dan menempati sekolah ini, sehingga sudah dianggap biasa, namun semenjak sebulan belakangan semakin bertambah banyak, tak tertampung bangunan sekolah,” kata Kepala Sekolah SDN 2 Bangko Misrofah di Bangko, Sabtu (29/10/2011).

Menurut dia hal itu baru disadari pihak sekolah ketika mendapati kotoran kelelawar yang berserakan dalam ruang kelas. Setiap pagi kotoran terlihat menumpuk, berbeda dari biasanya.

Barulah, tambah dia, pihaknya melakukan pengamatan dan mendapati ternyata koloni kelelawar yang tidur menggantung di loteng sekolah tersebut terlihat sudah bersesak-sesakan seakan tak muat lagi. ”Mungkin sekarang jumlah anggota koloni itu sudah puluhan ribu ekor, padahal dulu hanya ratusan ekor saja,” katanya.

Saat ini kondisinya mulai meresahkan, karena sekolah kotor terkena guano atau kotoran kelelawar yang jatuh dari loteng dan berserakan di lantai menebarkan aroma tak sedap, satu ruang kelas terpaksa dikosongkan.

Loteng tempat persembunyian hewan tersebut terpaksa dibongkar guna mengeluarkan guano yang menumpuk. ”Para murid terpaksa kita ungsikan ke ruangan lain yang relatif lebih bersih,” katanya.

Sebelumnya selama bertahun-tahun, tambah dia, keberadaan koloni kelelawar tersebut tidak terlalu dihiraukan pihak sekolah, karena tidak menganggu proses kegiatan belajar mengajar, karena siang hari kalelawar tidur dan diam.

Menurut Misrofah, kondisi tersebut sudah dilaporkan secara resmi kepada instansi terkait yakni Dinas Pendidikan dan Kantor Lingkungan hidup.

”Pihak Diknas menyatakan akan membatu memperbaiki kondisi loteng sekolah yang terpaksa harus di bongkar guna mengeluarkan guano, dan pihak LH juga menyatakan akan berupaya mengusir koloni tersebut dari sekolah ini,” terangnya.

SDN 2 Bangko adalah salah satu sekolah favorit warga sekitar karena tergolong sekolah mapan, apalagi gedung sekolah tersebut juga terlihat megah.

Namun warga samasekali tidak menyadari kalau koloni kalelawar sudah berkembang biak di dalamnya hingga jadi persoalan seperti saat ini.

Sumber :

ANT

Category: My Artikel | Views: 850 | Added by: SMP3 | Date: 11.11.2011 | Comments (0)

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia menunjukkan bahwa konsep pendidikan di Indonesia harus diubah secara komperhensif.

Bangsa Indonesia dikejutkan oleh laporan indeks pembangunan manusia (human development index [HDI]) yang dirilis Badan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nation Development Program [UNDP]).

Laporan UNDP yang dirilis pada 2 November lalu menempatkan IPM Indonesia berada pada urutan ke-124 dari 187 negara yang disurvei. IPM Indonesia tercatat 0,617, atau di bawah Malaysia yang berada pada posisi 61 dunia dengan angka 0,761.

IPM adalah indeks pembangunan manusia yang digunakan UNESCO menggunakan empat indikator, di antaranya pendidikan dan kesehatan. "Kenyataan bahwa HDI atau IPM kita rendah menunjukkan sistem pendidikan kita perlu pembenahan yang komperhensif," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) Agus Pahrudin, Kamis (10-11).

Dia mengatakan IPM atau HDI merupakan salah satu indikator mengukur kualitas sumber daya manusia. "Hasilnya bisa saja kita abaikan, tetapi kita juga tidak bisa tidur," katanya.

Dalam pengukuran HDI/IPM, terkadang tidak berpihak kepada negara-negara berkembang seperti Indonesia dan tak jarang membawa muatan kepentingan global terhadap Indonesia. "Namun, di balik itu semua, kita tetap harus berbenah," kata dia.

Agus mengatakan harus diakui salah satu kelemahan pendidikan kita adalah jauh dari teknologi tepat guna yang dibutuhkan. "Kita sangat kekurangan tenaga-tenaga ahli, mulai dari ahli geologi hingga ahli kesehatan," ujar dia.

Agar IPM Indonesia bisa kembali naik, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah, pertama adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi, terutama pemanfaatan teknologi tepat guna bagi masyarakatnya.

Kedua, adanya pembentukan kembali karakter bangsa yang kini seperti kehilangan karakter. "Kita membutuhkan spirit kebangsaan tinggi di kalangan generasi muda," katanya.

Agus mengatakan kemajuan bangsa China dan Jepang saat ini tidak terlepas dari paham kebangsaan mereka yang tinggi. "Keinginan menjadi bangsa unggul dan terpandang dalam tataran global telah mejadi karakter mereka," ujar Agus. (MG1/S-2)

Share this post

Category: My Artikel | Views: 763 | Added by: SMP3 | Date: 11.11.2011 | Comments (0)

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Bahasa Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi tuan di negeri sendiri, tetapi juga menjadi bahasa internasional atau bahasa dunia.

Peneliti dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Gaffar Ruskhan mengatakan bahasa Indonesia memiliki potensi menjadi bahasa internasional.

Pernyataan itu disampaikan dalam acara Sosialisasi Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, bertempat di aula Tabek Indah Natar.

Kenyataannya, kini bahasa Indonesia tidak lagi menjadi tuan di negeri sendiri, tetapi tergusur bahasa asing. Contohnya di seluruh fasilitas umum, seperti di restoran, balai pertemuan, terminal, pusat hiburan, dan perbelanjaan, banyak menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia.

"Bukannya antibahasa asing, melainkan seharusnya keterangan tersebut dibuat dalam bahasa Indonesia, dan jika diperlukan juga dibuat dalam bahasa asing,” kata dia.

Menurut Abdul Gaffar, pihaknya pernah mengamati fasilitas umum yang dinilai baik dalam menggunakan bahasa Indonesia. Tempat terbaik yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Hotel Borobudur Jakarta. Kedua tempat tersebut dinilai sangat baik, karena walaupun pengunjung dan konsumennya banyak warga asing, tetap meletakkan bahasa Indonesia di posisi atas keterangan yang ada di tempatnya, lalu di bawahnya ditambahkan dengan bahasa Inggris.

Abdul mengatakan dengan posisi Indonesia yang strategis, terletak di antara Benua Asia dan Australia, masyarakat dunia pasti memiliki banyak kepentingan terhadap Indonesia. Kepentingan politik, ekonomi, sampai keamanan masyarakat dunia, terutama negara besar, seperti Amerika Serikat, dapat dimanfaatkan Indonesia dalam memperjuangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

"Dari potensi yang dimiliki, bahasa Indonesia memiliki potensi besar menjadi bahasa pengantar baik di Asia maupun di mancanegara. Penanam modal asing yang masuk ke Indonesia nantinya dapat dituntut untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam berbisnis di Indonesia," kata dia.

Peneliti bahasa itu mengatakan beberapa hal yang menjadi syarat suatu bahasa dapat menjadi bahasa internasional, seperti adanya beberapa negara yang menggunakan, jumlah penutur bahasa, dan penyebaran bahasa tersebut.

Bahasa Indonesia digunakan Malaysia, Brunei Darusalam, walaupun yang digunakan bahasa Melayu. Selain itu, di Timor Leste bahasa Indonesia masih sering digunakan. "Sekarang ini ada pembelajaran bahasa Indonesia di Australia,” kata dia.

Abdul Gaffar menargetkan kelak bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ia mengatakan untuk mencapai target tersebut memakan waktu lama. Langkah nyata yang dapat dilakukan dengan jalan diplomasi dan mengampanyekan bahasa Indonesia di regional ASEAN, dan seringnya penggunaan bahasa Indonesia dalam forum internasional.

Mantan Presiden Soeharto menjadi contoh baik dalam menggunakan bahasa Indonesia dalam forum internasional. Soeharto terbukti menguasai bahasa Inggris dan bahasa Jepang, tapi karena nasionalismenya, ia selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam forum internasional.

Abdul Gaffar juga mencontohkan di Prancis, bahasa yang digunakan baik dalam percakapan formal sampai pada fasilitas umum adalah bahasa Prancis. Hal tersebut membuktikan bahasa Prancis sukses menjadi tuan rumah di negeri sendiri. (MG-4/S-2)

Share this post

Views: 786 | Added by: SMP3 | Date: 11.11.2011 | Comments (0)

Calendar
«  November 2011  »
SuMoTuWeThFrSa
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930
ARTIKEL
Foto Kegiatan
Block title
Total Kunjungan

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Penilaian SMP N 3
Bagaimana Pendapat Anda tentang KBM di SMP N 3
Total of answers: 91

Created By : Sepkiansyah, HP : 081366168750 Email: sepkiansyah@gmail.com
Free website builderuCoz